Badung, Bali, indotime.com – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, membuka Rapat Koordinasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gowa Tahun 2024 yang digelar oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gowa di Fashion Hotel, Badung, Bali, pada Jumat (27/9).
Rapat ini menjadi ajang strategis bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan menyusun langkah-langkah optimalisasi PAD demi pembangunan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Adnan menekankan pentingnya pemahaman karakteristik daerah sebagai dasar pengelolaan PAD. Menurutnya, pengelola PAD harus memahami situasi dan kondisi wilayah untuk menggali potensi secara maksimal.
“Kita harus mengetahui apa yang menjadi karakteristik daerah kita. Tidak mungkin kita mampu menaikkan PAD jika tidak memahami situasi dan kondisi wilayah Kabupaten Gowa,” ujar Adnan di hadapan para pengelola PAD dari berbagai instansi Pemkab Gowa.
Adnan menguraikan sejumlah strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan PAD, di antaranya adalah pengembangan sektor pariwisata unggulan, penciptaan iklim investasi yang kondusif, serta inovasi dalam optimalisasi pajak seperti pemutakhiran data wajib pajak dan pengaturan zona nilai tanah.
“PAD sangat penting karena akan digunakan untuk membiayai program-program pembangunan sesuai visi dan misi daerah,” tegasnya.
Ia juga mendorong para peserta rakor untuk memanfaatkan forum ini sebagai wadah diskusi dan berbagi solusi terkait penggalian sumber PAD baru. “Setelah kembali, saya harap bapak dan ibu lebih giat lagi mencari sumber-sumber PAD yang baru untuk meningkatkan pendapatan daerah,” pesan Bupati Gowa yang telah memimpin selama dua periode ini.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kabupaten Gowa, Indra Wahyudi Yusuf, menjelaskan bahwa rakor ini bertujuan menyamakan persepsi antara target dan realisasi PAD, serta memberikan edukasi terkait perubahan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sesuai dengan regulasi terbaru.
“Ini adalah upaya membangun komunikasi yang efektif antar pengelola PAD untuk mewujudkan kemandirian daerah dengan kontribusi PAD yang optimal,” ujar Indra.
Indra juga menekankan pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi dalam pengelolaan PAD, termasuk menggali potensi-potensi yang selama ini kurang tergarap, terutama di sektor perhotelan dan pariwisata.
“Kita akan terus mengedukasi masyarakat terkait kewajiban pajak, termasuk pajak dari resto, hotel, dan villa yang masih banyak belum tersentuh,” tambahnya.
Rakor yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 29 September 2024 ini juga menghadirkan pakar ekonomi Sulsel, Prof. Marsuki DEA, yang memberikan pandangan mengenai perlunya memperkuat kewenangan perpajakan lokal. Marsuki menekankan bahwa desentralisasi fiskal harus sejalan dengan peningkatan otonomi daerah.
“Setiap perangkat daerah perlu menyusun rencana bisnis yang jelas dan memastikan penerimaan bersih berada pada tingkat yang ekonomis,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat berkontribusi lebih dalam meningkatkan PAD Kabupaten Gowa, sehingga target-target yang telah ditetapkan pada akhir Tahun Anggaran 2024 dapat tercapai dengan optimal.(*)
Tinggalkan Balasan