Sidrap, indotime.com — Hari ini, walau agak mendung tapi langit Watang Pulu tak menurunkan hujan. Teriknya Sidrap membakar jalan Jenderal Sudirman.
Namun, di depan Mako Polsek Watang Pulu, poros Parepare, ada yang menyejukkan.
Kapolsek Iptu Ahmad B. Tangko, S.H. dan anggotanya, berdiri di sana. Wajah tenang, tangan penuh uluran.
Pukul 11.30 WITA, Jumat, 18 Oktober 2024, keberkahan itu dimulai. Sederhana. Nasi kotak dibagikan.
Tapi ini bukan cuma soal nasi. Ada rasa di baliknya. “Kami ingin berbagi,” kata Iptu Ahmad. Singkat. Tapi bermakna dalam.
Pengguna jalan, satu per satu, menghentikan motor mereka. Menerima bungkusan kecil itu. Senyum dan sapaan ramah. Seperti oase di tengah panasnya jalanan.
Para personil Polsek pun ikut larut. Membagikan nasi kotak dengan semangat, seakan membagikan secercah kebahagiaan.
Di jalanan yang biasanya dipenuhi debu dan asap kendaraan, hari ini ada yang berbeda. Ada kehangatan.
Ada hubungan yang terbangun. Bukan soal formalitas, ini soal kepedulian. Polisi dan masyarakat, diikat oleh nasi kotak itu.
Nasi kotak yang tampak sederhana, tapi di dalamnya ada kasih sayang. Ada harapan. Ada jembatan yang menyatukan.
Pukul 11.50 WITA. Kegiatan berakhir. Jalanan kembali tenang. Mako Polsek sunyi.
Tapi, ada yang tertinggal di hati orang-orang yang melintas tadi. Sebuah ingatan, bahwa di balik seragam polisi itu, ada jiwa yang peduli.
Jumat Berkah di Watang Pulu berakhir tanpa kendala. Tapi kehangatannya masih terasa.
Jumat ini, bukan cuma nasi yang dibagikan. Tapi juga kepercayaan.(*)
Tinggalkan Balasan