Soppeng, indotime.com — Angin pagi itu bertiup tenang di Soppeng, Sulawesi Selatan.
Di tengah hiruk-pikuk politik, ada dua sosok yang tidak melupakan akar. Mereka adalah Andi Mapparemma dan Andi Adawiah, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Soppeng nomor urut 1.
Di tengah jadwal padat kampanye dan menghadapi debat, mereka tak lupa menyapa kaum santri di Hari Santri Nasional. 22 Oktober 2024.
Santri. Sederhana dalam pakaian, namun kuat dalam perjuangan.
Seperti akar pohon yang tak terlihat, tetapi mencengkeram erat tanah, memberi kekuatan pada batang yang menjulang.
Begitu pula santri, yang sejak dulu ikut menopang kemerdekaan negeri ini.
“Selamat Hari Santri,” ucap Andi Mapparemma, diamini Andi Adawiah dengan tatapan penuh arti, di sebuah lokasi yang indah di Bumi Latemmamala itu, pagi.
Baginya, santri bukan sekadar pelajar. Mereka adalah benteng moral, penopang akhlak.
“Mereka ini pejuang, yang di balik kesederhanaannya menyimpan semangat besar untuk negeri.”
Pasangan SIAP ADA—begitu mereka dikenal di Soppeng—tak hanya mengucapkan selamat.
Mereka hadir, menyentuh hati para santri dengan kepedulian nyata. Bagi Andi Adawiah, santri adalah masa depan bangsa.
“Kita tidak bisa melupakan sejarah,” katanya. “Santri punya peran besar dalam menjaga kemerdekaan. Dan kini, mereka menjaga moral bangsa.”
Kampanye bisa menunggu. Janji-janji politik bisa ditunda. Tapi bagi mereka, menyapa santri adalah prioritas.
Seperti air yang mengalir tanpa henti, begitu pula kepedulian pasangan ini kepada kaum santri.
Kedekatan mereka dengan santri bukanlah sekadar strategi politik. Itu adalah komitmen. Pesantren adalah tempat yang mereka anggap suci.
Tempat di mana nilai-nilai luhur diajarkan, di mana kehidupan sederhana dijalani dengan sepenuh hati.
“Santri bukan hanya masa lalu, mereka adalah masa depan,” tegas Andi Mapparemma. Dalam pandangannya, pendidikan pesantren tidak hanya membentuk karakter, tapi juga melahirkan pemimpin yang berakhlak.
Soppeng, dengan tradisi yang kuat, selalu memegang erat nilai-nilai agama. Dan santri, adalah bagian tak terpisahkan dari itu.
Andi Adawiah menambahkan, keduanya kelak, akan memastikan bahwa pesantren di Soppeng terus berkembang, tidak hanya dari segi jumlah tapi juga kualitas
“Santri harus kita fasilitasi, mereka adalah kekuatan moral bangsa,” tegasnya
Di Hari Santri Nasional ini, SIAP ADA menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar paslon biasa.
Mereka hadir untuk rakyat, untuk santri, dengan hati yang tulus. Menyapa mereka, mendengar harapan, dan berjanji untuk menjadikan Soppeng lebih baik.
Dalam kesibukan kampanye yang memburu, mereka seperti pohon besar di tengah ladang. Teguh berdiri, memberikan naungan kepada siapa saja.
Khususnya kepada para santri, yang dengan doa dan perjuangannya, terus menjaga kedamaian negeri ini.(*)
Tinggalkan Balasan