Foto ilustrasi

Jeneponto, indotime.com – Mendekati momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Polres Jeneponto menunjukkan aksi nyata dengan menggempur tambang-tambang ilegal yang kian meresahkan. 

Langkah besar ini tak main-main – puluhan titik tambang di wilayah Bangkala Barat dan Binamu telah disegel, dengan penyitaan alat-alat berat yang menjadi senjata utama tambang ilegal tersebut!

Di bawah instruksi tegas Kapolres Jeneponto, AKP Syahrul Rajabia, ST., M.H., membentuk tim khusus yang terdiri dari Sat. Reskrim, Sat. Intel, Sat. Binmas, serta dukungan dari Kodim 1425 Jeneponto. 

Tim ini bergerak cepat untuk merespons keluhan masyarakat terkait aktivitas tambang yang tak hanya ilegal, tetapi juga mengancam ketenangan lingkungan.

“Di Kecamatan Bangkala Barat, ditemukan enam titik tambang galian C, namun hanya dua yang masih aktif,” ujar Plt Kasi Humas Polres Jeneponto, Ipda Uji. 

Kedua tambang tersebut langsung diberi garis polisi, sementara satu lokasi yang tengah tak beroperasi tetap disegel karena ada alat berat yang siap digunakan. Di sisi lain, tiga titik lainnya terlihat kosong tanpa aktivitas, namun tetap masuk dalam pantauan.

Tak berhenti di sana, tim juga menyusuri tambang pasir ilegal di Desa Sapanang, Kecamatan Binamu. 

Di sini, tiga titik tambang disegel, dilengkapi dengan penyitaan kunci-kunci alat berat yang berada di lokasi tersebut. Pengelola tambang bahkan langsung diperiksa untuk memastikan operasi ini tak dilanjutkan.

Kapolres Jeneponto menegaskan bahwa operasi ini bukan hanya demi kelestarian lingkungan, tetapi juga mencegah konflik antara pengelola tambang dengan warga sekitar. “Kami ingin memastikan Pilkada berjalan aman dan damai, dan tambang ilegal harus dihentikan demi ketenangan warga,” jelasnya.

Dengan tindakan ini, Polres Jeneponto berharap semua aktivitas tambang ilegal segera berakhir, sekaligus mendorong pemilik tambang untuk mengurus izin resmi demi lingkungan yang lebih aman dan lestari.(aswin)

Dapatkan berita terbaru di Indotime.com