Bone, indotime.com – Tragedi penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di malam pergantian tahun menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Sang istri, Maryam, mengungkapkan bahwa suaminya adalah sosok yang tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain.
“Selama ini suami saya tidak pernah ada masalah. Dia hanya fokus bekerja, menangani kasus klien, dan berkumpul dengan keluarga,” ungkap Maryam saat ditemui di rumahnya, Dusun Limpoe, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.
Maryam menjelaskan, di hari terakhirnya, Rudi masih menjalankan tugas mendampingi klien dalam kasus pidana di Mapolres Bone. Sepulang dari sana, ia sempat kembali ke rumah untuk mempersiapkan perayaan tahun baru bersama keluarga.
“Dia pulang sore dan kami sempat makan malam bersama. Tidak ada tanda-tanda buruk. Dia seperti biasa, hangat dan penuh perhatian,” kenangnya.
Maryam mengungkapkan bahwa suaminya menangani tiga kasus pidana sebelum kejadian, dua di antaranya terkait penyerobotan lahan.
Meskipun bekerja keras, Rudi tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
“Dia sangat bertanggung jawab pada pekerjaannya, tapi tidak pernah bermasalah dengan siapa pun,” tegasnya.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh rekan korban, Suabir, SH., MH., yang mendampingi Rudi sepanjang hari itu.
“Kami bersama sejak siang hingga sore di Mapolres Bone. Dia tidak pernah bercerita tentang ancaman atau masalah apa pun,” jelas Suabir.
Tragedi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Rudi terakhir terlihat bersama rekan-rekannya. Pada pukul 23.00 WITA, kabar duka datang: Rudi S Gani tewas tertembak.
“Saya sangat sedih saat mendengar kabar itu. Tidak bisa tidur memikirkan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Suabir.
Maryam berharap polisi segera mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan tersebut.
“Kami hanya ingin keadilan. Suami saya pergi meninggalkan kami tanpa sebab yang jelas. Semoga polisi bisa menuntaskan kasus ini,” katanya sambil menahan tangis.
Rekan-rekan pengacara di Bone merasa tragedi ini sebagai ancaman bagi profesi mereka. Mereka mendesak polisi untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Kini, Maryam hanya bisa mengenang sosok suaminya sebagai pria yang bertanggung jawab dan penyayang. “Dia adalah suami, ayah, dan pengacara yang luar biasa. Kami akan selalu merindukannya,” tutupnya. (*)
Tinggalkan Balasan