
Sidrap, indotime.com — Di tengah riuhnya aliran waktu Sidrap, ITKES Muhammadiyah Sidrap membuka pintu bagi sebuah perjalanan baru. Bukan sekadar pameran pendidikan, Expo Education 2025 adalah sebuah ruang refleksi—tempat gagasan-gagasan tumbuh, tempat arah hidup dirumuskan.
Dari 26 hingga 30 April, aula kampus ini berubah menjadi titik temu antara harapan dan kenyataan. Para lulusan SMA dan SMK se-Sidrap datang dengan ransel ringan, namun kepala mereka dipenuhi tanda tanya besar. Tentang apa yang akan datang. Tentang jalan yang akan ditempuh. Tentang masa depan yang penuh kemungkinan.
Sejak hari pertama, suasana di aula tak pernah sepi. Seperti aliran sungai yang terus mengalir, pengunjung datang dan pergi, membawa semangat dan harapan. Setiap langkah, setiap percakapan, seakan menjadi bagian dari arus besar menuju pendidikan yang lebih baik. Di balik setiap stan, ada energi baru yang mengalir—energi yang menjawab tantangan zaman, menawarkan pendidikan tinggi yang adaptif dan inklusif.
Namun Expo ini bukan hanya tentang informasi program studi. Di dalamnya, ada ruang untuk lebih dari sekadar pengetahuan akademik. Panitia dengan bijak merangkai acara dengan beragam sesi, mulai dari sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB), pemeriksaan kesehatan gratis, hingga konsultasi kesehatan gigi. Semua terbuka untuk umum, tanpa syarat. Tanpa batasan usia atau status sosial.
Di sini, ilmu dan sosial bergandengan. Tidak hanya teori yang diajarkan, tetapi juga pengalaman yang dibagikan. Para calon mahasiswa berbincang langsung dengan dosen dan mahasiswa senior, membuka wawasan mereka, menggali lebih dalam tentang dunia yang akan mereka masuki. Tak ada sekat, tak ada jarak. Hanya semangat berbagi pengetahuan dan memperluas cakrawala.
Para pengunjung datang bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk merasakan. Mereka datang untuk merasakan atmosfer kampus, untuk merasakan bahwa pendidikan tinggi bukan lagi impian yang jauh, tetapi sebuah kesempatan nyata yang terbuka lebar.
Ami, seorang alumni SMA dari Panca Rijang, keluar dari stan keperawatan dengan senyum merekah. “Awalnya saya cuma penasaran,” ujarnya, “tapi setelah mendengar langsung dari dosennya, saya merasa ini memang yang saya cari. Dunia kesehatan bukan hanya soal suntik dan obat, tapi soal empati. Saya ingin kuliah di sini.”
Di sisi lain, Rian, lulusan gap year asal Watang Pulu, yang sempat patah semangat karena kendala biaya kuliah, kini melihat secercah harapan. “Setelah mengikuti sesi konsultasi beasiswa, saya baru tahu banyak jalur bantuan yang tersedia. Rasanya seperti diberi cahaya baru,” katanya dengan senyum lebar, seolah beban berat di pundaknya terangkat.
Ibu Nirmala, seorang ibu dari Maritengngae, terlihat antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis sambil mendampingi anaknya. “Saya kira acara kampus hanya untuk anak muda, tapi ternyata kami orang tua juga bisa ikut belajar. Anak saya jadi lebih semangat untuk kuliah, dan saya lebih tenang karena mengetahui lingkungannya sehat dan terbuka,” ujarnya dengan wajah yang penuh kebanggaan.
Expo ini lebih dari sekadar brosur dan selebaran. Ia adalah pintu yang terbuka lebar menuju peluang. Sebuah lentera yang menyalakan jalan menuju masa depan, dengan setiap langkahnya tersulam oleh benang-benang pengetahuan dan kepercayaan diri.
Dengan Expo Education 2025, ITKES Muhammadiyah Sidrap tidak hanya menawarkan program studi, tetapi juga sebuah pesan yang mendalam: pendidikan bukanlah hak istimewa, melainkan hak dasar bagi setiap anak bangsa. Dan masa depan dimulai dari keberanian untuk memilih jalan belajar yang akan membawa perubahan. (*)
Tinggalkan Balasan